Aku tahu begitu banyak yang perlu aku syukuri dalam
setiap kesempatan yang Allah beri kepadaku. Dan ada dua hal yang aku yakin,
merupakan anugerah paling indah yang aku dapat selama kurang lebih dua tahun
ini.
Ekskul rohis dan teman-teman rohis menjadi hadiah
terindah dalam hidupku, menjadi kenangan paling mahal yang aku terima dalam dua
tahun terakhir.
Gara-gara rohis…
Aku bertemu dengan akhwat dan ikhwan yang luar biasa. Kenapa
aku bisa bilang mereka semua luar biasa? Karena tanpa mereka, rangkaian
perjalanan sementara aku di dunia akan jadi biasa,datar dan hambar. Mereka semua
mengubahnya menjadi luar biasa. Tanpa akhwat rohis di hidup aku, mungkin aku
bakal merasa kesepian dan tidak punya teman sedekat mereka. Bukan bermaksud
lebai, tapi kenyataan. Sehari aja nggak ketemu teman-teman rohis rasanya ada
yang kurang. Alasannya sederhana aja. Karena kami layaknya keluarga, kedekatan
kami diikat oleh sesuatu yang bernama ukhuwah islamiyyah yang ada karena cinta
Allah dan Rasul-Nya.
Gara-gara rohis…
Aku punya begitu banyak kegiatan, mungkin capek tapi
indah untuk dikenang kembali. Rohis punya segudang aktifitas yang melibatkan
siswa lain maupun intern rohis. Sebut saja, acara maulid nabi, seminar
keputrian, BTS, Shalat Hajat yang merupakan acara tahunan rohis. Ada pula
kegiatan intern rohis mulai dari buat mading islami, mentoring, ta’lim, sampai
tafakur alam. Ada rasa lelah pastinya, mempersiapkan ini-itu ditambah dengan
banyaknya murid yang merasa acara bertemakan keagaman tidaklah penting di mata
mereka. Tapi satu hal yang aku sadari, aku belum pernah mengeluh dan
mengucapkan kata-kata, “tau gini aku ngapain masuk rohis, repot” karena aku
yakin alasan aku masuk ekskul ini adalah keinginan dari hati, bukan paksaan. Dan
tiap kali mengingat acara yang anak-anak rohis lakukan, selalu ada rasa rindu untuk
mengulang waktu.
Gara-gara rohis….
Aku tahu aku punya teman senasib. Siapa sih yang bisa di
ajak buat sholat dhuha bareng ketimbang jajan di kantin ketika bel istirahat
berbunyi kencang? Siapa sih yang merasa tenang singgah di masjid, rumah Allah
daripada harus nongkrong-nongkrong dimana-mana? Siapa sih yang bisa diajakin
untuk qiyamul lail dan shaum senin-kamis? Siapa lagi, kalau bukan teman-teman
rohis. Layaknya suatu keluarga, ada persamaan yang menyatukan kami semua. Rasanya
bangga punya keluarga seperti mereka.
Gara-gara rohis…
Ada yang selalu mengingatkan aku untuk tak tersesat di
jalan yang salah. Kami selalu mengingatkan satu sama lain. kejujuran selalu
punya nilai tinggi. Di zaman sekarang, istilah mencontek sudah tak asing di
telinga para pelajar. Sudah menjadi kebiasan yang populer di lakukan padahal kita
semua tahu itu salah. Dan aku amat tahu masih ada orang-orang yang berlaku
jujur, mereka yang selalu ada di dekatku. Kami selalu meyakinkan diri sendiri
bahwa perbuatan mencontek hanya menjerumuskan kita ke arah negatif, kami
berbagi cerita bahwa di kelas masing-masing menanamkan kejujuran sangatlah
susah, bertukar cerita bahwa terkadang melelahkan harus tahu nilai teman yang
mencontek lebih bagus dari yang berusaha sendiri. Tapi ada kesimpulan dari
kegalauan hati kami, yakni ada saat dimana kita menderita di bawah semua
tekanan hidup dan berusaha untuk melewatinya dengan baik, dan pada akhirnya
kejujuran itulah yang akan membawa kita pada sebuah kemenangan sejati, tanpa
rasa takut dan khawatir. Itulah yang kami tanamkan dalam hati masing-masing.
Gara-gara rohis…
Ada persaingan yang ketat diantara kami. Selalu ada rasa
untuk saling mengalahkan dan menjadi yang pertama. Untuk bisa terlihat yang
paling baik. Apalagi kalau bukan saat mentoring dimana kita sedang menghafal
surat. Haha. Kami berlomba-lomba menghafalkan ayat-ayat suci al-qur’an dengan
serius di pagi hari.
Gara-gara rohis…
Ada pengalaman seru yang kualami. Terutama saat tafakur
alam. Kegiatan tahunan rohis dimana kita biasa untuk berkemah ke gunung. Masih terekam
jelas dalam memoriku. Pagi-pagi kami bersiap untuk pergi ke gunung bunder, berkumpul di sekolah untuk memulai do’a
sebelum perjalanan kesana. Dengan truk dan angkot yang disediakan untuk ikhwan
dan mobil sekolah dan satu mobil sedan untuk akhwat, kami berangkat dan sampai
saat cahaya matahari belum terlalu
menyilaukan. Cuaca dari pagi sampai hampir sore cukup bersahabat tapi sayangnya
menjelang gelap, rintik-rintik hujan mulai membasahi permukaan tanah yang
kemudian berubah menjadi hujan deras dan membuat panik kami semua. Terlihat
begitu kompaknya rohis angkatan 25-26-27 menghadapi kejadian tak terduga itu. Semua
sigap untuk saling tolong menolong. Akhirnya kami tidur di warung terdekat,
dimana ikhwan dan akhwat dipisah. Lelah dan capek menjalari seluruh tubuh
membuat kami semua tidur dengan cepat walaupun dengan dingin yang menusuk
pori-pori kulit kami. semua kegiatan yang batal akibat hujan deras malam itu
terbayarkan dengan jalan-jalan ke air terjun. Subhanallah, terlihat indah
apalagi bersama dengan anak-anak rohis.
Gara-gara rohis…
Kami bisa menggelar suatu seminar keputrian dengan
pembicara bunda Astri Ivo. Dengan tema woman inspiring, pada tanggal 2 mei 2013
akhwat rohis sekolah kami sukses melaksanakan seminar keputrian. Seperti sebuah
buku diary, kami menggoreskan kenangan dalam lembaran kehidupan sekali lagi. Kenangan
manis.
Gara-gara rohis….
Aku menulis seluruh tulisan ini. Mengungkapkan bahwa aku
merasa bahagia berada di tengah-tengah calon para pejuang islam kelak. Berada
di dekat orang-orang yang insya allah dimuliakan Allah swt. Kata-kata yang aku
tulis belum bisa mewakili seluruh perasaan ku, tapi kalian semua pasti mengerti
betapa indahnya ukhuwah ini. Sebuah ukhuwah yang diniatkan untuk mencari
ridho-Mu dalam setiap jejak yang kami tinggalkan.

0 komentar:
Posting Komentar