Selasa, 05 Februari 2013

[Part 2] FINDING THE SUSPECT





“ayuka san, ku dengar kau hebat. aku rasa kau bisa memecahkan masalah ini. Aku bisa membantumu. Hmm kalau kau mau”ucap seseorang yang langsung menarik perhatian seluruh anak. Kazato, cowok baru berkacamata yang super pendiam dan kutu buku ini tiba-tiba angkat berbicara. Sekarang seluruh mata tertuju padanya, termasuk aku.

“hmm aku rasa aku sudah tidak tertarik lagi terhadap hal-hal seperti itu”ucapku mengalihkan perhatian seluruh murid yang melihat Kazato membuat laki-laki itu gugup dan kebingunan. Dan ucapanku barusan bohong. Tidak tertarik? Aku masih sangat penasaran! Aku sangat ingin memecahkan misteri ini. Tapi kalau aku bilang seperti itu, mereka akan menyalahkan Kazato. 

Bel pulang sekolah berbunyi, menggema di seluruh sudut sekolah. Murid-murid mulai berhamburan keluar kelas, tidak ingin berlama-lama di sekolah. Aku berdiri di depang sekolah dan benar saja, hari belum gelap tapi sekolah sudah sangat sepi. Padahal biasanya banyak kegiatan setelah pulang sekolah, mulai dari olahraga, kelas dance, kelas seni.

Aku menghela nafas. Kalau mengingat misteri ini, wajah Akira langsung terbayang. Aku menunduk dalam-dalam, mengingat bagaimana semangatnya waktu itu untuk memecahkan misteri. Kami hampir pulang jam 8 malam tapi benar-benar tidak mendapatkan apapun, kami mencari tau keberadaan salah satu korban yang hilang begitu  saja tapi ternyata keluarganya pindah, kami pernah bolos pelajaran fisika yang mengantukkan untuk menyelinap ke ruang guru dan kepala sekolah untuk menemukan bukti, kami selalu dimarahi karena bertanya pada guru di setiap pelajaran tentang misteri ini.  

“ayuka san?” panggil seseorang tiba-tiba. Aku membuka mata, mengenali sosok yang berdiri di depanku. Kazato. “sedang apa disini?”tanyanya ramah. 

Aku hanya tersenyum pelan, “bukan apa-apa. Aku baru ingin pulang” dengan segera mungkin aku berjalan menjauh darinya. Tapi dia malah mengikutiku dari belakang. hingga ia memanggilku aku baru menoleh ke arahnya. 

“aku boleh bertanya sesuatu?” tanyanya ragu. Aku mengangguk. Dia berjalan mendekat, “apa saja yang kau ketahui tentang misteri itu?”

“memangnya kenapa?” 

“aku hanya ingin tau. Bisa kau ceritakan padaku?”.

Aku diam sejenak mendengar permintaannya.

“setiap tahun hal itu pasti terjadi. Ini sudah kelima kalinya, yang ku tahu. Seseorang yang populer dari klub seni, tari maupun olahraga tiba-tiba menghilang begitu saja. Tanpa ada kabar apapun. Kejadian itu selalu terjadi satu minggu sebelum acara perlombaan tahunan sekolah. Karena itu setiap klub selalu menyediakan cadangan kalau saja ada anggota yang menghilang”

“lalu bagaimana dengan siswa yang hilang begitu saja? Sekolah tidak melakukan apapun?”

“tidak ada kabar. Bahkan keluarga mereka pun juga mendadak pindah. Selalu seperti itu. Awalnya sekolah meminta kepolisian untuk melacaknya. Tapi, sampai sekarang tidak ada hasil. Yang aku dengar kepala sekolah mendapat terror kalau ia bersikeras melanjutkan pencarian”

“lalu setiap tahun harus membiarkan ini terjadi?”

“mana aku tau. Yang perlu kau lakukan jangan menjadi populer, jangan pulang telat dan jangan masuk ke dalam klub yang ku sebut tadi.”

“kenapa begitu?”

“entahlah. Hanya saran. Daah” aku melambaikan tangan ke arahnya, meninggalkan Kazato lagi. 

“aku mencurigai seseorang!” ucapnya dengan keras. Aku berbalik dan meminta dia untuk mengatakan siapa yang dimaksud itu. 

“tidak yakin dia pelakunya sih. Tapi aku rasa dia tau sesuatu”lanjutnya yang mau tak mau berhasil menarik perhatianku. “Kimura sensei”bisiknya. aku terlonjak mendengarnya. “aku melihatnya dia mengumpulkan data-data siswa yang hilang dan terlihat seperti sangat.. frustasi. Dan ketika ku dekati dia langsung panik. Mungkin kah dia pelakunya?”tanya Kazato. 

Aku menggeleng sambil tertawa dalam hati. 

~BERSAMBUNG~

0 komentar:

Posting Komentar

 

Shining Like Pearl Template by Ipietoon Cute Blog Design