“ayuka san, ku dengar kau hebat. aku rasa kau bisa memecahkan masalah ini.
Aku bisa membantumu. Hmm kalau kau mau”ucap seseorang yang langsung menarik
perhatian seluruh anak. Kazato, cowok baru berkacamata yang super pendiam dan
kutu buku ini tiba-tiba angkat berbicara. Sekarang seluruh mata tertuju
padanya, termasuk aku.
“hmm aku rasa aku sudah tidak tertarik lagi terhadap hal-hal seperti
itu”ucapku mengalihkan perhatian seluruh murid yang melihat Kazato membuat
laki-laki itu gugup dan kebingunan. Dan ucapanku barusan bohong. Tidak
tertarik? Aku masih sangat penasaran! Aku sangat ingin memecahkan misteri ini.
Tapi kalau aku bilang seperti itu, mereka akan menyalahkan Kazato.
Bel pulang sekolah berbunyi, menggema di seluruh
sudut sekolah. Murid-murid mulai berhamburan keluar kelas, tidak ingin
berlama-lama di sekolah. Aku berdiri di depang sekolah dan benar saja, hari
belum gelap tapi sekolah sudah sangat sepi. Padahal biasanya banyak kegiatan
setelah pulang sekolah, mulai dari olahraga, kelas dance, kelas seni.
Aku menghela nafas. Kalau mengingat misteri ini,
wajah Akira langsung terbayang. Aku menunduk dalam-dalam, mengingat bagaimana
semangatnya waktu itu untuk memecahkan misteri. Kami hampir pulang jam 8 malam
tapi benar-benar tidak mendapatkan apapun, kami mencari tau keberadaan salah
satu korban yang hilang begitu saja tapi
ternyata keluarganya pindah, kami pernah bolos pelajaran fisika yang
mengantukkan untuk menyelinap ke ruang guru dan kepala sekolah untuk menemukan
bukti, kami selalu dimarahi karena bertanya pada guru di setiap pelajaran
tentang misteri ini.
“ayuka san?” panggil seseorang tiba-tiba. Aku membuka mata, mengenali sosok
yang berdiri di depanku. Kazato. “sedang apa disini?”tanyanya ramah.
Aku hanya tersenyum pelan, “bukan apa-apa. Aku baru ingin pulang” dengan
segera mungkin aku berjalan menjauh darinya. Tapi dia malah mengikutiku dari
belakang. hingga ia memanggilku aku baru menoleh ke arahnya.
“aku boleh bertanya sesuatu?” tanyanya ragu. Aku mengangguk. Dia berjalan
mendekat, “apa saja yang kau ketahui tentang misteri itu?”
“memangnya kenapa?”
“aku hanya ingin tau. Bisa kau ceritakan padaku?”.
Aku diam sejenak mendengar permintaannya.
“setiap tahun hal itu pasti terjadi. Ini sudah kelima kalinya, yang ku
tahu. Seseorang yang populer dari klub seni, tari maupun olahraga tiba-tiba
menghilang begitu saja. Tanpa ada kabar apapun. Kejadian itu selalu terjadi
satu minggu sebelum acara perlombaan tahunan sekolah. Karena itu setiap klub
selalu menyediakan cadangan kalau saja ada anggota yang menghilang”
“lalu bagaimana dengan siswa yang hilang begitu saja? Sekolah tidak
melakukan apapun?”
“tidak ada kabar. Bahkan keluarga mereka pun juga mendadak pindah. Selalu
seperti itu. Awalnya sekolah meminta kepolisian untuk melacaknya. Tapi, sampai
sekarang tidak ada hasil. Yang aku dengar kepala sekolah mendapat terror kalau
ia bersikeras melanjutkan pencarian”
“lalu setiap tahun harus membiarkan ini terjadi?”
“mana aku tau. Yang perlu kau lakukan jangan menjadi populer, jangan pulang
telat dan jangan masuk ke dalam klub yang ku sebut tadi.”
“kenapa begitu?”
“entahlah. Hanya saran. Daah” aku melambaikan tangan ke arahnya,
meninggalkan Kazato lagi.
“aku mencurigai seseorang!” ucapnya dengan keras. Aku berbalik dan meminta
dia untuk mengatakan siapa yang dimaksud itu.
“tidak yakin dia pelakunya sih. Tapi aku rasa dia tau sesuatu”lanjutnya
yang mau tak mau berhasil menarik perhatianku. “Kimura sensei”bisiknya. aku
terlonjak mendengarnya. “aku melihatnya dia mengumpulkan data-data siswa yang
hilang dan terlihat seperti sangat.. frustasi. Dan ketika ku dekati dia
langsung panik. Mungkin kah dia pelakunya?”tanya Kazato.
Aku menggeleng sambil tertawa dalam hati.
~BERSAMBUNG~

0 komentar:
Posting Komentar