“Kak Ayuka??!!!”
teriak kaget seseorang di depanku, bocah laki-laki itu tepatnya Tanaka terkaget melihat kehadiranku. Aku
hanya bisa tersenyum kikuk dan mereka malah berlari lebih kencang.
“HEI! Kalian!!
Jangan lari!” teriakku sambil berlari mengejar mereka.
Dan di café ini
lah kami berada. Aku, Megumi dan Tanaka. Mereka
kupaksa untuk ikut denganku yang menandakan mereka bolos sekolah. Megumi
benar-benar panik menyadari bahwa ia bolos sekolah. Gadis 14 tahun itu termasuk
anak yang rajin dan patuh sekali.
Berbeda dengan
bocah 8 tahun ini yang tengah menyesap jus alpukatnya sambil tersenyum, Tanaka
termasuk anak yang nakal.
“Jadi..” aku
membuka suara “dimana Akira?” tanyaku to the point. Mereka berdua saling
bertatapan dan menggeleng kompak. Aku kembali bertanya lagi, tapi mereka berdua
masih terus bungkam.
“kalian tidak tau
dimana dia?” tanyaku.
Mereka menggeleng.
“jadi kalian
tidak tinggal dengannya?”tanyaku lagi. Mereka hanya menggeleng.
“aku akan berikan
apapun yang kalian inginkan. APAPUN. Tapi beritahu aku dimana dia berada.
Sepakat?” aku berusaha keras membujuk mereka.
“Apapun?!” mata
Tanaka tampak berbinar-binar. Aku tau sekali apa yang ia mau.“Tanaka chan, kau
pasti ingin beli komik samurai kyo full edition kan? Akira pasti melarangmu
tapi aku akan membelikannya kalau kau beritahu dimana dia sekarang”
“oke! Deal! Onne
chan, kau mau minta apa?”
“hei! Onni chan
akan marah pada kita”
“hm kau yakin
tidak akan menyesal menolak, megumi chan kau harus tau kalau aku punya…. Tadah!
Tiket untuk belanja sepuasnya di Kyoto mall. Tidak mau niih?” ucapku sambil
memasukkan lagi kartu belanja yang ku pegang. Secepat kilat, ia merebut kartu
itu dari tanganku. Haha aku menang sekarang, teriakku dalam hati.
“jadi dimana
Akira sekarang?” tanyaku lagi. Mereka tampak berfikir.
“onni chan
tinggal sendiri di Komae.
Sementara kami berdua tinggal bersama paman”
“Komae?!” pekikku kaget.
“iya, onni chan
sekolah di Hiroo High School” tutur Megumi
“Hiroo High
School??!! Kalian tidak bohong?!” tanyaku setengah berteriak, mereka menatapku
ngeri dan mengangguk kecil. Aku berteriak frustasi
“melelahkan…
benar-benar melelahkan. Aku harus bolak balik lagi” omelku dalam hati.
“oke, sampai
jumpa lagi tanaka chan dan megumi chan. Daah” pamitku
“onne chan
bagaimana dengan hadiahnya? Komik?”
“iya iya besok ku
antar. Sudah dulu ya daahh”
Hari sudah mulai
siang, setelah membeli komik untuk Tanaka. Aku memilih pergi ke Kyoto Station.
Saat ini benar-benar tidak boleh membuang waktu lagi, aku hanya punya dua hari
lagi sebelum kembali ke Kyoto. Aku
menunggu kereta datang, memencet nomer yang sudah ku hafal. Menunggu sampai
tersambung,
“moshi moshi,
ayah?”
“ada apa ayuka?”
“ayaahh!
Bagaimana bisa salah memberitahu informasi, Akira benar-benar ada di Komae
bukan Shibuya”
“tapi tanaka dan
megumi tinggal di Shibuya”
“iya mereka
memang di Shibuya, tapi Akira tidak. Sepertinya dia berusaha menipuku”ucapku begitu
saja. “menipunya? Ya ampun apa dia tahu aku mencarinya? Apa jangan jangan..
ayah, sudah dulu ya. Daahh”aku memutuskan sambungan telfon sementara ayah pasti
bingung apa yang ku katakan.
“kazato? Apa
dia..?” tanyaku pada diri sendiri, tapi masih ada yang ku ragukan. Seharusnya
dia terus mengikutiku seperti waktu itu, tapi kenapa aku tidak merasakannya?
Aku melirik ke kanan dan kiri, tidak ada yang mencurigakan. Hanya orang-orang
yang mondar mandir menunggu kedatangan kereta atau baru turun dari kereta yang
tiba.
Aku memilih untuk
ke toilet sembari menunggu kereta datang 10 menit lagi. Baru saja aku mau melangkahkan
kaki keluar toilet,terdengar suara laki-laki yang tidak asing lagi.
“Sepertinya dia
akan pergi ke Komae. Apa yang akan kau lakukan, Kazato kun?” ucap seseorang di
luar toilet. Aku mendengarkan seksama.
“kazato kun”. Laki-laki itu menghentikan langkahnya, terdiam.
BERSAMBUNG

0 komentar:
Posting Komentar